Konsep Green Economy atau ekonomi hijau menjadi peluang dan tantangan bagi kalangan akademisi, praktisi, dan penentu kebijakan publik dalam menjalankan pembangunan yang berkelanjutan. Konsep pembagunan ini harus memperhatikan aspek ramah lingkungan, ramah sosial, dan ramah sumberdaya. Berbagai kebijakan dan aktifitas ekonomi bisnis sangat penting memperhatikan ketiga aspek tersebut. “Konsep ekonomi hijau menjadi isu dan tantangan dalam pembangunan berkelanjutan di masa mendatang. Inilah alasan pentingnya diangkat tema ekonomi hijau dalam konferensi internasional ini” kata Dekan FE UIN Malang, Dr. Misbahul Munir, Lc., M.EI., dalam sambutan pembuka di ICONIES ke-9 (Kamis, 31/8).

Sementara itu, Rektor UIN Malang, Prof. Dr. Zainuddin, M.A., menjelaskan peran dan tanggung jawab lembaga pendidikan dalam pembangunan berkelanjutan. “Insan akademisi memiliki tanggungjawab secara intelektual dan moral untuk memberikan kontribusi positif terhadap upaya pembangunan yang berkelanjutan. Yakni dengan memberikan konsep dan pondasi pembangunan yang ramah lingkungan, ramah sosial, dan ramah sumberdaya” terangnya dalam sambutan pembukaan.

9th International Conference of Islamic Economics and Business (ICONIES) dengan tema Green Finance, Economics and Business: Current Issues and Future Challenge, diselenggarakan FE UIN Malang di Ijen Suites Resort & Convention Malang. Konferensi tersebut menghadirkan Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A., yang menjadi Ketua Organisasi Internasional al-Azhar (OIAA), mantan Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia, dan mantan Gubernur NTB sebgai keynote speaker. Pemateri dari berbagai negara hadir diantaranya Prof. Dr. Khaleed Saad Mohame Elsamouli (Imam Shafi’i University, Somalia), Prof. Yusnidah Ibrahim (Albukhari International University, Malaysia), dan Prof. Salim  Al-idrus, M.M., M.Ag. (UIN Maulana Malik Ibrahim Malang).