Peningkatan kualitas dan kuantitas publikasi artikel di jurnal internasional bereputasi di Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTKIN) masih perlu ditingkatkan, untuk menuju Word University Rangking. Demikian dipaparkan oleh Guru Besar Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. Achmad Sani Supriyanto, S.E., M.Si. Hal ini disampaikan Ketua Prodi S2 Ekonomi Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tersebut dalam kegiatan Pelatihan Penulisan dan Pengelolaan Jurnal Scopus, yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Kediri, (25/8).

Berdasarkan data di Scopus tahun 2022, produktivitas publikasi perguruan tinggi per tahun di PTKIN masih 20% dari capaian Perguruan tinggi di PTU. “Padahal sebenarnya banyak kajian-kajian yang menarik di Perguruan Tinggi Islam yang bisa dijadikan artikel untuk dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi” tutur Prof. Sani.

Rendahnya publikasi dosen di PTKIN salah satunya disebabkan kurangnya kemampuan dalam menuangkan pikiran, dan gagasan menjadi tulisan atau artikel, yang disampaikan secara lisan melalui seminar atau diskusi, yang sering tidak disertai referensi yang memadai, selain juga karena beban mengajar (SKS) yang terlalu padat. Permasalahan lain yang juga perlu mendapatkan perhatian adalah ketidakcermatan dalam memilih jurnal bereputasi untuk mempublikasikan artikelnya.

Masih menurut Prof Sani ada 4 (empat) kondisional jurnal yang masih belum banyak dipahami para dosen, untuk sarana publikasikan, yaitu, (1) adalah jurnal bereputasi dan berdampak, (2) jurnal predator, (3) jurnal discontinued/cancelled, dan (4) hijacked jurnal. Untuk mengajukan ke kepangkatan seyogyanya dihindari ketiga jurnal terakhir tersebut, sehingga pengurusan kepangkatan sampai ke guru besar bisa berjalan lancar.