“Si Mbok”,  Juara 2 Business Plan Competition 2022

Bonggol jangung  manis  yang  biasanya dijadikan sebagai pakan ternak, disulap oleh Ahmad Alfian, Suryati Ningsih, dan Riska Febriyanti menjadi biscuit yang renyah dan nikmat. Biskuit itu diberi nama Si Mbok, si manis bertongkol. Produksi jagung yang melimpah di Kediri tidak perlu risau lagi untuk membuang limbah bonggolnya  untuk dijadikan pakan ternak atau sebagai bahan bakar memasak di dapur. Lewat sentuhan tangan dingin  mahasiswa Akuntansi dan Perbankan Syariah semester 6 FE UIN Malang, Si Mbok dapat dijadikan sebagai  jajanan alternatif bagi segala usia, terlebih bagi pelaku program diet.

“Biskuit ini cocok dikonsumsi untuk anak-anak hingga dewasa, dalam perjalanan, suasana santai, hari besar, atau camilan seharian. Biskuit kaya serat kasar membuat makanan ini cocok bagi orang yang ingin menjaga berat badan” kata Suryati Ningsih. Bahan makanan ini akan memberikan rasa kenyang yang lama, rendah kalori, gula, dan lemak yang dapat memicu obesitas. Bahan kaya serat akan mengikat lemak dalam darah hingga kadar  kolesterol dalam tubuh menurun. Risiko penyakit jantungpun bisa dihindari. Bonggol jagung manis ini memiliki kandungan protein 4,64%, serat kasar 38,99%, lignin 15,80%, selulosa 45%,  dan hemi seluloda 35%”, kata Riska Febriyanti. Biskuit Si Mbok, berhasil menggondol juara 2 pada ajang Business Plan tingkat nasional yang diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia, dalam ajang Business Plan Competition 2022 pada Dies Maulidiyah UKK FPM FEBI IAIN Madura 4 – 5 Juni 2022, di Madura. Peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesai ikut  kompetisi mengadu kreatifitas membuat proposal perencanaan bisnis. “Business Plan Si Mbok dapat menjelaskan prospek pasar, nilai ekonomis, dan komposisi kandungan gizi yang layak dijadikan nilai tambah bagi masyarakat pasca pandemi” kata Alfian, mahasiswa akuntansi yang terbiasa memenangkan berbagai ajang kompetisi olimpiade akuntansi, penulisan esai, dan bisnis plan pada perguruan tinggi di Jawa Timur. (Us)