Malang (26/9) – Rangkaian kegiatan International Student Inbound Mobility (ISIMOB) 2024 yang digelar oleh Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang semakin meriah dengan adanya sesi Cross-Culture, di mana mahasiswa dari UIN Malang dan Universiti Malaya memperkenalkan kekayaan budaya dari masing-masing negara. Kegiatan ini menjadi ajang saling mengenal dan menghargai warisan budaya Indonesia dan Malaysia.

Mahasiswa UIN Malang memukau penonton dengan penampilan Tari Amaradhan, Seni Bela Diri Silat, serta Tari Gandrung Jejer Jaran Dawuk. Setiap pertunjukan menggambarkan keindahan dan keragaman tradisi Indonesia. Tari Amaradhan, sebagai tarian modern bernuansa Islami, menunjukkan harmonisasi gerakan dan nilai spiritual. Seni Bela Diri Silat memperlihatkan ketrampilan dan kedisiplinan dalam pertahanan diri yang merupakan warisan leluhur, sementara Tari Gandrung Jejer Jaran Dawuk menampilkan kekayaan budaya Jawa Timur dengan gerakan dinamis yang penuh makna.

Sementara itu, Universiti Malaya turut mempersembahkan kebudayaan Malaysia melalui fashion show baju adat dan pertunjukan Dikir Barat. Fashion show ini menampilkan keragaman busana tradisional dari berbagai etnis di Malaysia, mencerminkan keanekaragaman budaya yang ada di negara tersebut. Dikir Barat, seni pertunjukan khas yang melibatkan gerakan serentak dan iringan musik ritmis, memancarkan semangat kebersamaan dan harmoni.

Sesi Cross-Culture ini tidak hanya memperkenalkan budaya, tetapi juga menjadi sarana bagi mahasiswa dari kedua negara untuk mempererat hubungan dan memperdalam pemahaman lintas budaya. Para peserta dan penonton terkesan dengan penampilan yang sarat makna dan menunjukkan kekayaan warisan budaya masing-masing.

Acara ini menjadi bukti kuatnya peran ISIMOB sebagai wadah bagi generasi muda untuk membangun toleransi, saling pengertian, dan kerja sama antar bangsa, melalui pertemuan lintas budaya yang menyenangkan dan edukatif.