Eko Suprayitno, SE., M.Si., Ph.D bersama Ketua Baznas Lumajang KH. Atok Sanusi

Sustainable Development Goals (SDGs), yang berkaitan dengan Quality Education, Decent Work and Economic Growth, dan Partnerships for the Goals melalui tridharma perguruan tinggi terus dilakukan oleh FE UIN Malang. Salah satu upaya tersebut adalah membangun kerjasama dengan Baznas Lumajang dalam aspek pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Mahasiswa FE UIN Malang juga dapat melakukan PKL dan Magang di Baznas Lumajang. Pengelolaan Ziswaf Lumajang patut menjadi kajian akademik khususnya pasca meletusnya Gunung Semeru (Kamis, 14/7).

Perolehan zakat baznas lumajang setiap tahun Rp 6,5 miliar.  Perolehan zakat setiap tahun ini berkat sinergi harmonis antara baznas Lumajang dengan pemerintah daerah setempat. Sedangkan perolehan total donasi untuk pemulihan bencana gunung semeru sebesar Rp 49 miliar. Baznas Lumajang juga bersinergi dengan Kemenang dalam menangani bencana dan pasca letusan Semeru terkait pemulihan masyarakat terdampak. Akuntabilitas dan transparansi pengelolaan ziswaf layak mendapat apresiasi, apalagi Baznas Lumajang mendapat kepercayaan publik mengelola ziswaf hingga Rp. 49 miliar untuk menangani daerah terdampak.

Ketua Baznas Lumajang, KH. Atok Sanusi, merasa sangat terhormat jika FE UIN Malang melakukan kerjasama pada berbagai aspek penunjang akademik dengan lembaga yang dipimpinnya. Terlebih, untuk pemulihan psikologis masyarakat terdampak yang ada di pengungsian huntara (hunian sementara). Harapannya pengungsi dapat bersemangat menata kembali kehidupannya pasca musibah bencana Semeru. Eko Suprayitno, SE., M.Si., Ph.D, melakukan langkah awal kerjasama dengan Baznas Lumajang dalam aspek penelitian ziswaf di daerah bencana Semeru. Sukses FE UIN Malang (us).