DKI Jakarta, baru-baru ini dinilai sebagai kota dengan polusi terburuk di dunia. Sesuai penelitian yang dirilis IQAir dengan angka 171 AQI US. Indek kualitas udara kota Jakarta saat ini memiliki konsentrasi PM 2.5 sebesar 18,8 kali dari panduan yang dikeluarkan oleh WHO. Termasuk kategori tidak sehat. Bagaimana tidak  gaduh, Indonesia sebagai paru-paru dunia, namun Ibu Kota memiliki kualitas terburuk sejagad.

Dalam ceramahnya, TGB menjelaskan, kondisi ini tidak lepas dari kebijakan ekonomi publik yang tidak berdasar pada ekonomi hijau yang ramah lingkungan, sosial, dan ramah sumberdaya. Ekonomi kreatif yang nilainya jauh  lebih kecil menjadi perhatian cukup massif. Sementara industri besar yang menyita banyak sumberdaya dan tidak memperhatikan konsep ekonomi hijau tetap dibiarkan berjalan. Lebih parah lagi, jika pendanaan sukuk  dipakai untuk membiayai industri besar dengan membabat hutan dan menggunakan banyak bahan bakar fosil. “Program legislasi nasional seharusnya mendasarkan pada konsep pembangunan ekonomi hijau, bisnis hijau, dan pendanaan ekonomi yang ramah lingkungan. Kebijakan ekonomi hijau harus tercermin dalam rumusan setiap kebijakan pembanguan dari daerah hingga pusat” papar TGB Zainul Majdi.

Menurutnya, konsep ekonomi hijau yang ramah terhadap lingkungan, ramah sosial, dan ramah sumberdaya sudah menjadi bahasan berbagai ulama Islam. Al-Quran banyak membahas konsep pembangunan ekonomi yang tidak merusak ekosistem kehidupan. Salah satunya disinggung dalam al-Quran surat al-Rahman dengan kata mizan. Lebih lanjut menjelaskan, pemilihan tema konferensi internasional dinilai sangat tepat. Menurutnya, UIN Malang memiliki tanggungjawab untuk menawarkan konsep yang menjadi pedoman arah kebijakan ekonomi hijau yang sesuai dengan Islam. Lembaga pendidikan juga harus mampu mendorong ulama untuk mengeluarkan fatwa pentingnya mengadopsi konsep ekonomi hijau. “Ini menjadi kesempatan besar bagi perguruan tinggi untuk berperan bukan hanya dalam konsep, tetapi dalam aspek metode dan implementatif hingga ekonomi hijau dapat diterapkan”, papar mantan komisaris independen Bank Syariah Indonesia, Dr. TGB Zainul Majdi, Lc., M.A. dalam 9th International Conference of Islamic Economics and Business (ICONIES) 2023.(us).