Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas penulisan skripsi mahasiswa yang baik dan benar, Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang kembali menyelenggarakan Workshop Penulisan Skripsi Integrasi Sains dan Islam. Dalam kesempatan kali ini UPPM menghadirkan dua pakar peneliti yaitu Dr. Masyhuri, M.S. dan Slamet, S.E., M.M. Whorkshop tersebut dilaksanakan di Gedung Ir. Soekarno UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (Gedung rektorat) Lt.5 Senin, 26 November 2018. Lebih dari 250 audiens hadir dalam acara yang diselenggarakan mulai dari pukul 08.00 hingga pukul 13.00 WIB tersebut. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Siswanto, M.M. yang sekaligus membuka kegiatan. Dalam sambutannya, Siswanto menyampaikan apresiasi yang sangat luar biasa atas terselenggaranya kegiatan tersebut untuk yang kedua kalinya. “Kegiatan Workshop Penulisan Skripsi merupakan kegiatan yang sangat penting untuk diselenggarakan, dengan kehadiran narasumber yang ahli dibidangnya, membantu mahasiswa bagaimana cara meneliti dan membuat skripsi terlebih dapat menyelesaikan skripsinya dengan baik dan dapat lulus tepat waktu” imbuhnya.
Di penghujung sambutannya Dr. Siswanto menyampaikan “bahwa seiring dengan adanya SK Dekan untuk penilaian skripsi, maka akan memasukkan nilai tambahan kepada mahasiswa yang berhasil mempublikasikan hasil skripsinya bersama Dosen Pembimbing, sebagai upaya standar untuk menunjukkan bahwa skripsi sebagai produk akhir mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana.

Sebagai pemateri pertama, Slamet, Ph.D. membuka kalimatnya dengan penjelesan terkait cara membuat dan menulis skripsi yg baik dan benar. Menurutnya “Dalam pembuatan skripsi tidak ada yang langsung sempurna, melainkan semua itu tergantung bagaimana proses kita membuatnya. Jadi skripsi itu dibuat bukan ditulis”. “Dalam membuat skripsi, filosofi BAB terdapat pada bab I yang diilustrasikan sebagi roh yang harus dibuat terlebih dahulu. Jika sudah menemukan roh di BAB I maka dilanjutkan kepada BAB-BAB selanjutnya, kemudian menentukan judul dan memahami core concept serta supporting concept”, jelasnya. Di akhir materinya, beliau menegaskan, bahwa sebaiknya penelitian itu diawali dengan masalah terbih dahulu, “jadi penelitian itu berangkat dari problem statement bukan dari sebuah keinginan karena seringkali mahasiswa melakukan penelitian karena keinginannya bukan karena masalah yang menarik untuk dikaji. Problem tidak selalu negatif namun dalam konteks penelitian juga bisa bersifat positif” tutupnya.

Dr. Masyhuri, M.S. tampil sebagai narasumber yang kedua membuka topik dengan materi tentang integrasi sains dan islam. Beliau menyampaiakan bahwa makna terintegrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan utuh, berpadu, menggabungkan menyatukan. Berkaitan dengan integrasi, beliau juga mengingatkan, seorang peneliti agar selalu menempatkan Al-Qurán dan Hadist pada posisi yang paling atas dibandingakan dengan teori keilmuan yang lainnya. Dipenghujung pembicaraan, beliau menyebutkan bahwa, pada penelitian kuantitatif masuknya integrasi dimulai dari pada latar belakang (isi masalah yaitu kondisi riil, teori, alasan terjadi perbedaan antara teori dan kondisi ril), sedangkan pada penelitian kualitatif integrasi masuk dari konteks penelitian (fenomena sosial /kondisi riil) disampaikan secara holistik dgn alat bantu 5w 1h, What, Why, Who, When, Where dan How.