Halal bihalal civitas akademika UIN Maliki  di masa pandemi secara virtual menghadirkan wakil menteri Agama,   Dr. H. Zinut Tauhid. MSi.  Dua pucuk pimpinan UIN Malang memberi sambutan dalam halal-bihalal, hampir 600 dosen dan karyawan UIN Malang ikut hadir melalui daring. Program percepatan guru besar, percepatan penelitian dan studi lanjut doktoral,  kenaikan pangkat bagi dosen-karyawan yang sempat mati suri,  dan penguasaan bahasa internasional menjadi isi pembuka yang disampaikan oleh Rektor UIN, Prof. Dr. Abd. Haris, MAg (Selasa, 26/6/20).

Sementara itu, Ketua Senat UIN Malang, Prof. Dr. HA. Muhtadi Ridwan, MA, menyampaikan kesiapan Universitras sebagai perguruan tinggi percontohan di lingkungan PTKIN.  Peningkatan jumlah guru buesar dan perolehan nilai A dalam akreditasi universitas mendorong optimisme untuk mewujudkan UIN sebagai role model PTKIN di Indonesia.  Penyelesaian studi lanjut dosen juga mendapat perhatian dari guru besar FE UIN, Prof. Muhtadi. Pandemi dan peradaban baru menjadi sunatullah sebagai  tranformasi peradaban lama ke peradaban baru. Adaptasi teknologi, menjaga kebersihan,  menjaga fisikal distancing di tengah pandemi, hemat belanja dengan skala prioritas,  menumbuhkan kesadaran baru dalam kerja yang efektif, efisien, dan produktif dengan orientasi hasil, adalah contoh bentuk peradaban baru.   Proses pembelajaran menggunakan WFH  dengan peserta, sistem pengajaran, penilaian, dan lingkungan pembelajaran adalah hal baru yang harus diadopsi.  Berbagai perubahan terus menerus  akan menjadi garda dalam membentuk peradaban baru, jelas Wamen Agama, Dr. H. Zinut Tauhid, Msi, dalam penjelasannya di halal bihalal virtual  dengan tema   Silaturrahmi dengan Tetap Produktif Bekerja di Tengah Pandemi” pada Selasa kemarin. Selamat dan sukses untuk UIN Malang (us).