FE UIN sukses menggelar dua acara secara beruntun, seminar-call for papers nasional dan internasional. Dalam sambutan pembuka seminar nasional Dekan FE UIN Dr. Nur Asnawi, MAg, menjelaskan pentingnya penguasaan teknologi dalam mengembangkan sector usaha-bisnis di era teknologi 4,0. Dibukanya sembilan pintu rezeki melalui sector kewirausahaan, harus didukung dengan penguasaan saint dan teknologi, serta jaringan bisnis yang memiliki karakter(21/9).

Manajer Cabang Bank Panin Dubai Syariah, Luthfi Abdillah, berharap perbankan syariah dapat menjembatani gap antara bank dengan ponpes melalui inovasi-sosialisasi produk perbankan syariah, regulasi, kerjasama linkage-nirlaba, yang melibatkan peran perbankan, BI, dan pemerintah. Menurutnya, ada beberapa kendala kerjasama ekonomi perbankan syariah dengan ponpes diantaranya ponpes masih fokus pada pendidikan-dakwah, sedangkan bank syariah pada pertumbuhan. Kedua lembaga ini dinilai saling menunggu untuk mencapai bankable. Di sisi lain, kesempatan untuk menjadi wirausaha di Indonesia jauh lebih terbuka dan mudah dibandingkan dengan negara lain, kata Dr. Salim al-Idrus, MM.

Kaidah “Ma la yudraku kulluhu la yutraku kulluhu” (Jika tidak bisa meraih semuanya, jangan tinggalkan semuanya) disampaikan oleh Adiwarman Karim pada seminar ini. Penguasaan kaidah fiqih menjadi kewajiban yang harus dimiliki oleh ekonom muslim, di samping penguasaan teknologi.

Pada akhir seminar, dilanjutkan dengan sesi presentasi secara parallel oleh peserta call for papers. Dari 104 makalah terpilih 6 papers terbaik yang akan dimuat dalam jurnal FE UIN Malang. (us).