Dalam rangka membawa Indonesia sebagai Digital Energy Of Asia, maka Kementrian Komunikasi dan Informasi menggagas sebuah rencana yang strategis berupa kegiatan yang disebut “Gerakan Nasional 1000 Starup Digital”. Gerakan ini adalah merupakan langkah awal bagi Indionesia untuk menciptakan masa depan ekonomi Digital Indonesia. Diharapkan nantinya ada sekitar 1.000 an entrepreneurship muda dari perguruan tinggi yang sukses berbisnis dengan berbasis aplikasi atau digital.  Demikian dikemukakan oleh Direktur Jenderal Aplikasi Dan Informatika, Bapak Samuel A. Pangerapan, Ph.D, dalam sambutan pembukaan acara Seminar Nasional Entrepreneurship, dengan tema “Gerakan Nasional 1.000 StarUp Digital”, yang berlangsung hari Sabtu, tanggal 11 Pebruari 2017 di Gedung B, Ruang Auditorium Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Di kota dingin Malang, adalah kota yang pertama disinggahi dari 10 Kota yang terpilih untuk men-launcing kegiatan tersebut. Dipilihnya kota Malang menururt beliau karena Kota Malang dipandang sebagai salah satu kota pelajar dan mempuyai  infrastruktur dan fondasi yang kuat dibidang digitalisasi system informasi. Dalam pemaparannya beliau berharap di Kota Malang nantinya akan muncul entrepreneur muda berbasis digital, seperti Go-Jek, Grabs dan lain sebagainya.

Sementara itu mewakili Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Dr. H. Achmad Sani, SE, M.Si yang juga Wakil Dekan III, mengapresiasi adanya kegiatan ini, hasil kolaborasi antara Kementrian Komunikasi dan Informatika R.I dengan Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahaim Malang. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa berdasarkan data dari APJII (Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia) tahun 2016, mengungkapkan sekitar 132,7 juta orang Indonesia terhubung dengan internet. Dari data tersebut pengakses terbanyak adalah kalangam muda atau mahasiswa, yaitu usia 20-30 tahun sebanyak 70 juta. Ini adalah peluang yang sangat besar untuk peningkatan bisnis di kalangan muda. Bisnis digital adalah bisnis yang tidak memerlukan modal banyak, dan dapat dilakukan oleh siapapun asal mampu mengoperasionalkan internet. Beliau berharap dengan riel potensial pasar yang dimiliki oleh Indonesia seharusnya bangsa kita bukan hanya dikenal sebagai bangsa penikmat “kue” pasar, tetapi harus sebagai pemain di Negara sendiri harapnya.

Sebagai pemrakarsa kegiatan ini Liz Sutjiati, M.Sc yang juga sebagai Staf Menteri Kominfo R.I, memaparkan lebih jauh di hadapan peserta seminar yang berjumlah sekitar 220-an anak-anak muda, tentang Road Map kegiatan tersebut. Masih menurut Bu Liz kegiatan ini nantinya dilakukan selama 4 tahun, dengan harapan akan terwujud 1.000 StarUp/entrepreneur muda dibidang digital. Untuk mewujudkan hal tersebut, ada 4 (empat) tahap, yang setiap tahapnya berlangsung selama 1 (satu) minggu. Sebagai contoh untuk yang lolos tahap pertama, disebut dengan tahap Ignition atau pengenalan, yaitu kegiatan yang bersifat pengenalan dengan entrepreneur muda yang sudah sukses dibidang digital. Tahap kedua adalah Workshop berupa pelatihan selama 1 minggu untuk membangun ketrampilan seorang StarUp Founder mahir dibidang teknologi dan digital. Tahap Ketiga adalah Hackaton, yaitu para peserta diharapkan sudah mampu untuk mengaplikasikan ide-ide menjadi kenyataan di lapangan dengan bimbingan  para mentor/tentor yang sudah sukses (expert). Dan yang ke empat adalah Tahapan Booth-Camp, yaitu program mentoring selama 3-5 hari untuk membantu meluncurkan dan membesarkan produk-produk StarUp digital peserta. Dan agar sukses mereka akan terus di monitoring secara regular dari para expert. (San17)